Hakekat Manusia Menurut August Comte

Positivisme yang menandai krisis-krisis di barat itu sebenarnya merupakan salah satu dari sekian banyak aliran filsafat di barat, dan aliran ini berkembang sejak abad ke 19 dengan perintisnya adalah seorang ahli filsafat dari Prancis yang bernama August Comte. Meski dalam beberapa segi mengandung kebaruan, namun pandangan ini merupakan bukan suatu hal yang sama sekali baru, karena pada masa sebelumnya Kant sudah berkembang dengan pandangannya mengenai emspirisme yang dalam beberapa segi berkesesuaian dengan positivisme.

Tahap-tahap pemikiran manusia menurut Comte

Perkembangan manusia dibagi kedalam 3 tahap perkembangan, yaitu yang pertama tahap teologik, kemudia berkembang ke tahap metafisika, dan akan berkembang ke tahap yang terakhir yaitu tahap positif.

1. Tahap Teologik

Tahap teologik bersifat melekatkan manusia kepada selain manusia seperti alam atau apa yang ada dibaliknya. Pada zaman ini atau tahap ini seseorang mengarahkan rohnya pada hakikat batiniah segala sesuatu, kepada sebab pertama, dan tujuan terakhir segala sesuatu.
Menurutnya benda-benda pada zaman ini merupakan ungkapan dari supernaturalisme, bermula dari suatu faham yang mempercayai adanya kekuatan magis dibenda-benda tertentu, ini adalah tahap teologis yang paling primitif. Kemudian mempercayai pada banyak Tuhan, saat itu orang menurunkan hal-hal tertentu. Seluruhnya masing-masing diturunkannya dari suatu kekuatan adikodrati, yang melatar belakanginya sedemikan rupa, sehingga tiap kawasan gejala-gejala memiliki dewa-dewanya sendiri. Kemudian menjadi monoteisme ini adalah suatu tahap tertinggi yang mana saat itu manusia menyatukan Tuhan-Tuhannya menjadi satu tokoh tertinggi. Ini adalah abad Monarkhi dan Kekuasaan Mutlak. Ini menurutnya adalah abad kekanak-kanakan.

2. Tahap Metafisik

Tahap metafisik sebenarnya merupakan suatu masa dimana disini adalah masa perubahan dari masa teologik, dimana pada masa teologik tersebut seseorang hanya percaya pada satu doktrin saja dan tidak mencoba untuk mengkritisinya. Ketika manusia mencapai tahap metafisika, ia mulai bertanya-tanya dan mulai untuk mencari bukti-bukti yang nyata terhadap pandangan suatu doktrin. Tahap metafisik menggunakan kekuatan atau bukti yang nyata yang dapat berhubungan langsung dengan manusia. Ini adalah abad nasionalisme dan kedaulatan umum sudah mulai tampak atau sering kali tahap ini disebut sebagai abad remaja

3. Tahap Positif

Tahap positif berusaha untuk menemukan hubungan seragam dalam gejala. Pada tahap ini seseorang tahu bahwa tiada gunanya untuk mempertanyakan atau pengetahuan yang mutlak, baik secara teologis ataupun secara metafisika. Pada tahap ini orang berusaha untuk menemukan hukum dari segala sesuatu dari berbagi eksperimen yang pada akhirnya akan menghasilkan fakta-fakta ilmiah, terbukti dan dapat dipertanggung jawabkan. Pada tahap ini menerangkan berarti fakta-fakta yang khusus dihubungkan dengan suatu fakta umum. Tahap ini menurut Comte adalah suatu tahap yang berlaku bagi perkembangan rohani seluruh umat manusia, bahkan berlaku bagi setiap masing-masing individu itu sendiri. Ketika seorang masih berpandangan teologis berarti ia masih berpikiran kuno/ketinggalan zaman. Walaupun ia hidup di zaman modern, dan ketika orang berpikiran realita atau nyata, maka dia dapat disebut sebagai seorang yang modern dimanapun mereka berada. Pandangan ini akan lebih menjurus kepada tahap dalam keyakinan hati manusia.

Comments